Minggu, November 03, 2013

MAKALAH TIPE KEPEMIMPINAN SERTA SIFAT KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost.,1993). Didalam kepemimpinan sangata banayk elemen yang harus diketahui oleh setiap – setiapa pemimpin mulai dari apa itu kepemimpinan, tipe kepemimpinan,sifata atau gaya kepemimpinan,dan sifat kekuasaan
Untuk menjadi pemimpin yang baik semua hal diatas harus diketahui dengan jelas dan pasti.untuk itu kami kelompok satu mengangkat judul ini sebagai judul makalah.diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu saudara dalam mencari referensi baca untuk bahan kepemimpinan

1.2  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan
2.      Untuk mengetahui apa saja Tipe – tipe kepemimpinan
3.      Untuk mengetahui apa saja Sifat atau gaya Kepemimpinan
4.      Untuk mengetahui apa saja Sifat Kekuasaan








BAB II
ISI
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost.,1993).

2.2 Tipe – tipe Kepemimpinan
2.2.1Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a.  Mengandalkan kepada kekuatan / kekuasaan
b.  Menganggap dirinya paling berkuasa
c.   Keras dalam mempertahankan prinsip
d.  Jauh dari para bawahan
e.  Perintah diberikan secara paksa

2.2.2 Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya antara lain :
a.  Memberi kebebasan kepada para bawahan
b.  Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c.  Semua pekerjaab dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d.  Tidak mempunyai wibawa
e.   Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik

2.2.3. Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya antara lain :
a.  Pemimpin bertindak sebagai bapak
b.  Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c.  Selalu memberikan perlindungan
d.  Keputusan ada ditangan pemimpin

2.2.4. Tipe Kepemimpinan
Ciri-cirinya antara lain :
a.  Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
b. Menggunakan sistem komanda/perintah
c.  Segala sesuatu bersifat formal
d.  Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku

2.2.5. Tipe Demokratis
Ciri- cirinya antara lain :
a. Berpatisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi kesempatan untuk member saran dan ide – ide baru
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
e. Menghargai potensi individu

2.2.6. Tipe Open Leadership

2.3 Sifat  atau Gaya Kepemimpinan
Sifat atau Gaya kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995).
Ada beberapa jenis sifat atau gaya kepemimpinan yang di tawarkan oleh para pakar leardership, mulai dari yang klasik sampai kepada yang modern yaitu gaya kepemimpinan situasional model Hersey dan Blancard.

2.3.1 Teori sifat atau gaya kepemimpinan klasik
1. Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi.
2. Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan.
3. Partisipasi (participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab.
4. Mendelegasikan (delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya.
2.3.2 Sifat atau  Gaya kepemimpinan situasional model Hersey dan Blancard.
1.   Gaya Kepemimpinan Kontinum
Gaya ini pertama sekali dikembangkan oleh Robert Tannenbaum dan warren Schmidt. Menurut kedua ahli ini ada dua bidang pengaruh yang ekstrim, yaitu:
1. Bidang pengaruh pimpinan (pemimpin lebih menggunakan otoritas)
2. Bidang pengaruh kebebasan bawahan. (Pemimpin lebih menekankan gaya demokratis)

2.  Gaya Managerial Grid
Sesungguhnya, gaya managerial grid lebih menekankan kepada pendekatan dua aspek yaitu aspek produksi di satu pihak, dan orang-orang di pihak lain. Blake dan Mouton menghendaki bagaimana perhatian pemimpin terhadap produksi dan bawahannya (followers).
3. Gaya Kepemimpinan Situasional dan Produktivitas Kerja
Gaya kepemimpinan, Secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya Kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional.
4.  Kontinum Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan kontinum dipelopori oleh Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt. Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang ekstrem , pertama bidang pengaruh pimpinan kedua bidang pengaruh kebebasan bawahan. Gaya kepemimpinan managerial grid dipelopori oleh Robert R Blake dan Jane S Mouton.
Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan 2 hal yakni produksi di satu pihak dan orang-orang di pihak lain. Managerial Grid menekankan bagaimana manajer memikirkan produksi dan hubungan manajer serta memikirkan produksi dan hubungan kerja dengan manusianya. Bukannya ditekankan pada berapa banyak produksi harus dihasilkan, dan berapa banyak ia harus berhubungan dengan bawahan.  Model Kepemimpinan Kontinum (Otokratis-Demokratis).
Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan
2.4 Sifat Kekuasaan
2.4.1 Bersifat Positif
merupakan Kemampuan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada individu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang dapat mempengaruhi dan merubah pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan atau bukan karena paksaan baik secara fisik maupun mental.
2.4.2 Bersifat Negatif
Merupakan sifat atau watak dari seseorang yang bernuansa arogan, egois, serta apatis dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang diinginkan oleh pemegang kuasa dengan cara paksaan atau tekanan baik secara fisik maupun mental.
Biasanya pemegang kekuasaan yang bersifat negatif ini tidak memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang baik,mereka hanya berfikir pendek dalam mengambil keputusan tanpa melakukan pemikiran yang tajam dalam mengambil suatu tindakan, bahkan mereka sendiri terkadang tidak dapat menjalankan segala perintah yang mereka perintahkan kepada orang atau kelompok yang berada di bawah kekuasannya karena keterbatasan daya pikir tadi. dan biasanya kekuasaan dengan karakter negatif tersebut hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan di atas kekuasannya itu.
karena mereka tidak memiliki kemampuan atau modal apapun selain kekuasaan untuk menghasilkan apapun, dan para pemegang kekuasaan bersifat negatif tersbut biasanya tidak akan berlangsung lama karena tidak akan mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh rakyatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dijelaskan bahwa tipe – tipe kepemimpinan terdiri dari 6. Masing- masing mempunyai ciri-ciri yang berlainan dalam memimpin. Tipe Otokratis ,Tipe Laissez Faire,Tipe Paternalistik ,Tipe Demokratis, ,Tipe Open Leadership dan Tipe kepemimpinan.
Sifat atau gaya Kepemimpinan yang terdiri dari Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating).  Mengambil contoh pemimpin negara kita, presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Gaya kepemimpinan situasional model Hersey dan Blancard Mengambil contoh kepada manajer dari suatu perusahaan yang berhasil menerapkan gaya kepemimpinan situasional di perusahaan yang dipimpinnya
Dari makalah ini juga kita dapat melihata bahwa sifat kekuasaan itu ada dua yaitu bersifata positif dan ada yangbersifat negative.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran membangun untuk makalah ini sehingga kedepannya makalah ini bias menjadi lebih baik



Tidak ada komentar:

Posting Komentar